Ikhtisar - Menentukan Batasan untuk Dilakukan Terjemah - Terjemah dengan Google Translate - Koreksi Bahasa Menggunakan Google Docs
Menentukan Batasan untuk Dilakukan Terjemah
Untuk efisiensi dan efektifitas, terkadang memotong-motong sejumlah kata dalam batasan tertentu justru mempercepat proses secara keseluruhan menterjemah jika yang diterjemahkan merupakan kata dan/ atau kalimat, dan/ atau paragraf, dan atau teks dalam bentuk yang kompleks, dalam jumlah banyak.
Maka batasan yang baik untuk dijadikan acuan yakni:
- per paragraf
- per satu rangkaian teks yang kompleks antara rangkaian teks tersebut dengan objek yang ada di atas dan bawahnya, biasanya teks yang memiliki sifat tersebut merupakan judul tabel, judul gambar, rumus atau kode program tertentu yang disematkan ke dalam suatu karya tulis. contoh:
- Tabel 1. Lorem ipsum dolor sit amet
- Gambar 1. Consectetur adipisicing elit
- S == 1; S <= 114; S++;
Tujuan dari penentuan batasan ini adalah
- meningkatkan konsentrasi yang ingin melakukan terjemahan (manusia) ke dalam bagian yang lebih kecil dibanding sekaligus dalam jumlah besar, khususnya jika ingin melakukan pemeriksaan ejaan atau koreksi otomatis
- membantu sistem agar lebih terfokus pada format yang eksplisit
Sebagai contoh, untuk dilakukan terjemah maka akan kita coba menetapkan paragraf berikut untuk dilakukan terjemah
salah satu kunci dari keselamatan adalah rasa takut kepada Tuhan. Sebab yang menjadikan manusia mendapatkan hukuman atau azab dari Tuhan pada hari kiamat (tidak selamat) yakni dosanya sendiri. Manusia melakukan dosa lumrahnya sebab ia tidak benar-benar meyakini neraka itu pedih, tidak benar-benar ingat bahwa Tuhannya melihatnya, tidak benar-benar meyakini bahwa Tuhannya memiliki catatan yang benar-benar teliti atas segala perbuatan hati, perkataan, dan perbuatannya selama ada di dunia. Dia tidak sadar bahwa dia tidak mengetahui dosa mana dari dosanya yang Tuhan ampuni. Dia tidak sadar bahwa dia tidak mengetahui amal kebajikan mana dari amal kebajikannya yang Tuhan terima. Dia tidak sadar bahwa dia tidak mengetahui apakah pada akhirnya lebih berat mana pada timbangan Tuhan, apakah amal kebajikannya, ataukah dosanya. Apakah dia ada mengerjakan perilaku muflis. Apakah syarat tobatnya benar-benar dipenuhi. Maka sebagai perumpamaan, adakah anak yang waras dan baru baligh yang berani melakukan pengintipan, pencurian, praktik sihir, jika dia mengetahui dengan pasti bahwa dia pasti diberi ganjaran berupa matanya dibutakan, tangannya dipotong, lehernya dipenggal? Maka yang menjadikan ia melakukan hal tersebut, jika tidak bodoh, maka tidak takut akan hari pembalasan. Maka, adalah wajar jika orang tua memaafkan anak yang takut akan sisi murkanya dan sisi murka Tuhan. Dan adalah sangat masuk akal jika Tuhan memilih untuk tidak mengampuni orang-orang yang di depan manusia tampak baik, namun jika tidak ada resiko terkena hukum dunia atau hukum sosial, maka dia berbuat dengan perbuatan dosa yang mengindikasikan kenyataan bahwa ia tidak ada ketakutan terhadap Tuhan, tidak ada ketakutan terhadap hari pembalasan. Allah ta’ala berfirman dalam Qur’an Surah al-Mulk, Surah nomor enam puluh tujuh, Ayat kedua belas, Innal-laziina yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrun kabiir(un), yang artinya, sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
Terjemah dengan Google Translate
- silahkan buka google translate
- seleksi dan copy teks contoh di atas
- paste pada google translate
- dalam percobaan ini, terjemahan diarahkan ke bahasa inggris anda dapat mencobanya ke bahasa lain yang anda inginkan
- hasil terjemahan dapat anda copy dengan klik simbol “Copy translation” pada pojok kanan bawah bagian kotak hasil terjemahan (simbol seperti lembaran kertas yang bertumpuk dua)
Koreksi Bahasa Menggunakan Google Docs
(melanjutkan dari langkah-langkah di sebelumnya)
- lalu buka https://docs.google.com/document/ (jika belum memiliki akun google anda dapat sign up)
- klik atau touch bagian “Blank” untuk membuat baru
- paste hasil terjemahan pada laman baru tersebut
- jika ada yang perlu dikoreksi (menurut sistem), maka ada teks yang bergaris bawah, baik bergaris bawah merah atau bergaris bawah biru (misalnya) anda dapat klik bagian bergaris bawah tersebut, akan muncul teks yang merupakan sugesti otomatis sistem. Klik teks yang muncul tersebut
- jika anda rasa teks yang anda buat sudah benar, maka anda tidak harus mengikuti sugesti yang ditawarkan sistem. Semisal pada contoh ini teks yang bergaris bawah adalah “magfiratuw”. Maka anda tidak harus klik sugesti yang muncul setelah membacanya, namun jika menginginkan “maghfirat uw” tidak ada yang terlalu salah sebab yang benar merupakan teks asli (huruf arab)
Hasil akhir terjemah dan koreksi bahasa
one of the keys to salvation is the fear of God. The reason that makes man get punishment or punishment from God on the Day of Judgment (not safe) is his own sin. Man commits his natural sin because he does not really believe that hell is painful, does not really remember that his God saw it, does not really believe that his God has a really thorough record of all his heart deeds, words, and deeds while in the world. He did not realize that he did not know which of his sins God had forgiven. He does not realize that he does not know which of his good deeds God has accepted. He did not realize that he did not know whether in the end it was heavier on God’s scales, whether it was her good deeds, or her sins. Is he working on bankruptcy behavior? Whether the conditions of repentance are really met. So as a parable, is there a sane child and just puberty who dares to do espionage, theft, the practice of magic, if he knows for sure that he will be rewarded in the form of blinded eyes, cut off hands, beheaded necks? So what makes him do that, if not stupid, then not afraid of the day of retribution. Thus, it is natural for parents to forgive children who fear the side of his wrath and the side of God’s wrath. And it is very reasonable if God chooses not to forgive those who in the eyes of man look good, but if there is no risk of being exposed to worldly law or social law, then he is committing a sinful act that indicates the fact that he has no fear of God, there is no fear of the day of vengeance. Allah ta’ala says in the Qur’an Surah al-Mulk, Surah number sixty-seven, Verse twelfth, Innal-laziina yakhsyauna rabbahum bil-ghaibi lahum maghfirat uw wa ajrun kabiir (un), which means, indeed, those who fear to their Lord whom they do not see, they have forgiveness and a great reward.
Terjemahan dengan google docs membantu anda mengkoreksi ejaan dan tanda baca dalam jumlah besar.
Namun keahlian bahasa asing tentu saja memiliki nilai positif lebih. Apalagi jika ada bahasa ‘slang‘ ada mengetahui istilah-istilah yang memangkas definisi panjang dari teks yang tertera. Semisal: “pemusatan individu-individu yang memiliki nilai positif ke dalam satu kawasan agar terjadi efisiensi dan efektifitas dalam pengamanan dan interksi sosial” menjadi “aglomerasi”.
Contoh berikut menggunakan teknik di atas (menerjemahkan jurnal bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris)
Compression and Optimization of Documents for Daily Compression Needs Using Freeware