Kami tidak dalam pengetahuan yang pasti mengenai akan jadi apa anda di masa depan. Namun terkadang ada beberapa hal yang sebenarnya sepele, namun jika kalian ternyata menjadi seorang pemimpin, dan abai terkait ketidak beresan sistem antrian organisasi yang anda bawahi, kemungkinan hal kecil tersebut, bukan lagi menjadi hal kecil bagi sebagian orang, pada saat dan hari itu.

Maka di bawah ini beberapa contoh alur sistem antrian yang ada di dunia nyata beserta review.

ALUR 1

Mekanisme seperti ini akan lumrah anda temui pada sistem antrian perbankan yang profesional.

Pada mekanisme seperti ini, anda jarang menemui tempat menunggu yang jalurnya seperti ular. Melainkan tempat duduk yang memiliki siklus udara yang baik dan tata ruang yang nyaman dipandang mata.

ALUR 2

Sistem antrian ini akan lumrah anda temui pada sistem perbankan profesional untuk keperluan setor tunai, tarik tunai dan aktifitas lain yang memerlukan pengisian form tanpa konsultasi lebih lanjut terkait perkara yang bersifat personal.

ALUR 3

Anda kemungkinan akan menemukan sisa-sisa skema antrian ini pada layanan yang menangani COVID-19 atau pengurusan terkait administrasi yang belum sempurna skema antriannya. Apakah kemanusiaan dapat menangani hal seperti ini (yang sadar punya kesempatan menyerobot menegur yang duluan agar segera menempati bagiannya)? Tidak bisa dipaksakan semua orang demikian.

Lantas bagaimana solusi alur yang tidak memiliki penyambut tamu satu pintu sebagaimana sistem antrian perbankan profesional?

Skema ular atau cacing jawabnya.

Agar yang lebih dahulu datang, menempati posisi yang lebih dekat kepada pengambilan nomor antrian. Lalu setelahnya bebas apakah duduk secara acak pada tempat duduk untuk khalayak atau pada tempat duduk yang memiliki alur atau urutan tertib.

Dalam contohnya di dunia nyata, ada hal sepele yang pernah menggetarkan hati dari ibu hamil. Yakni tidak adanya pemberitahuan bahwa untuk satu berkas harus satu nomor antrian. Sementara ia hanya punya satu nomor antrian untuk dua berkas dalam satu kartu keluarga yang ia urus. Hal tersebut menyebabkan ia menunggu lebih lama, hingga customer habis. Sementara tempat ia tinggal sangat jauh dari layanan publik. Hal tersebut, tentunya baik untuk jadi pelajaran anda jika satu saat anda menjadi seorang pemimpin. Agar memberikan pelayanan yang prima dan customer support yang lebih offensif untuk bertanya terhadap kondisi customer. Agar customer tidak perlu mendapatkan dampak negatif dari kelemahan sistem binaan anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *