DalangTuhan
Mastermind pertunjukan wayangMenciptakan al-Qalam (pena), memerintahkan pena itu untuk menuliskan takdir segala sesuatu sampai hari kiamat
Menemukan atau membeli wayang, menguasai dan mengendalikan benda mati (wayang) yang sebagian merupakan larangan Tuhan (gambar/ patung tertentu makhluk bernyawa)Menciptakan, memiliki, menguasai, mengendalikan segalanya, namun tidak memaksa manusia melainkan memberikan manusia hawa nafsu yang tidak diberikan kepada malaikat, memberikan manusia akal sehat dan memberikan kehendak bebas (free-will) kepada manusia untuk memilih. Adapun pengetahuan Tuhan terkait siapa yang masuk surga dan neraka, merupakan keluasan ilmu Allah sebagai yang Maha Mengetahui
Dalang akan ditanya tentang perbuatannya di duniaTuhan tidak ditanya tentang kehendaknya dan perbuatannya dan yang akan menanyakan
Dalang akan diminta pertanggung jawaban atas gambar atau bendanya yang menyerupai atau menyaingi ciptaan TuhanTuhan tidak diminta pertanggung jawaban atas ciptaan makhluk bernyawa yang Ia ciptakan
Dalang bisa jadi melakukan praktik dakwah dalam pertunjukan wayangnyaTuhan tidak menjadikan metode pewayangan sebagai sunnah dalam perkara dakwah
Skenario dalang bisa jadi dusta/ rekayasa, jika dosa maka membebani timbangan jika boleh maka akan dihisabSkenario Tuhan merupakan takdir. Tidak dapat membebani masa depannya, tidak dapat dituntut
Dalang itu pasti mati, bahkan ada juga yang mati saat melakoni wayangnya di pentasTuhan Maha Hidup, kekal, tidak mati
Dalang bisa jadi kadang-kadang benar, kadang bermaksud baik dan terkadang bijaksana, tidak menguasai hari pembalasanTuhan Maha Benar, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Bijaksana, Menguasai Hari Pembalasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *