Demikian pula, tidak adakah orang yang mencintai atau mengejar atau ingin mengalami penderitaan, bukan semata-mata karena penderitaan itu sendiri, tetapi karena sesekali terjadi keadaan di mana susah-payah dan penderitaan dapat memberikan kepadanya kesenangan yang besar. Sebagai contoh sederhana, siapakah di antara kita yang pernah melakukan pekerjaan fisik yang berat, selain untuk memperoleh manfaat daripadanya? Tetapi siapakah yang berhak untuk mencari kesalahan pada diri orang yang memilih untuk menikmati kesenangan yang tidak menimbulkan akibat-akibat yang mengganggu, atau orang yang menghindari penderitaan yang tidak menghasilkan kesenangan?

~ Lorem Ipsum

 


Akad atau perjanjian, janji, kontrak. Merupakan hal yang menjadi titik awal dari proses apapun yang dilakukan entitas yang berkenaan dengan akad, latar belakangnya atau tujuannya.

Lumrahnya orang familiar dengan kata “akad” terkait bahasan topik muamalah atau pernikahan. Namun akad itu sendiri dapat lebih luas dari itu. Hingga kepada hal-hal yang tidak berkenaan dengan harta itu sendiri dapat dijadikan akad. Semisal aktifitas-aktifitas yang disepakati bersama. Maka kesepakatan itulah akad.

Ada motif dari akad yang cenderung mengacu kepada suatu penyesalan, bukan mengacu kepada asas mutual, yakni sebagai berikut.

 


Akad yang dirahasiakan kepada entitas tertentu yang bersinggungan dengan proses dari isi akad.

Biasanya akad ini dimaksudkan untuk kebaikan. Namun, ada semacam hukum alam yang perlu anda ketahui terkait berkah. Berkah ialah kebaikan yang bertambah.

Ada satu hal yang cenderung mengacu kepada keberkahan dan jika menyelisinya cenderung kepada hilangnya berkah. Yakni berkenaan dengan akhlak.

Mungkin sebagian dari anda berpikir bahwa orang yang berakhlak itu hanya sebatas orang yang jika tampak dan berinteraksi dengan manusia, maka terlihat baik.

Maka itu benar terkait akhlak untuk sebagian hal, namun akhlak itu sendiri justru lebih berat tentang perkara-perkara yang tidak tampak. Yakni perkara-perkara hati atau batin. Kemurnian jiwa, keluhuran budi pekerti.

Beberapa tentang akhlak itu yakni kejujuran, sabar, tawakal, menghendaki kebaikan bagi orang lain, cinta kebaikan, adil dan pertengahan, pengasih dan penyayang, malu, berbuat kebaikan, dermawan atau murah hati, rendah hati, tidak berakhlak buruk.

Terkadang maksud baik itu tak selamanya berakhlak baik. Celakanya maksud baik itu terkadang dipandang pasti sama dengan berakhlak baik. Sementara maksud baik itu sendiri disimpangkan kepada pencampur-bauran antara yang hak dengan yang batil dan disebut -sebut atau disepakati sebagai “hal baik”. Maka lestarilah kebatilan itu sebab dipandang itu hal baik. Sementara kondisi sebenarnya telah jauh keluar/ menyimpang dari akhlak yang baik, jauh dari kejujuran, jauh dari keadilan.

Maka akad yang berani merahasiakan sesuatu terhadap entitas yang berkenaan dengan prosesnya, sejatinya hanya akan memperkeruh apa yang terang. Sebab tidak adanya transparansi, komunikasi dan musyawarah yang benar-benar terbuka. Sebab menghilangkan kejujuran terhadap pihak tertentu yang ada dalam proses-proses atau aktifitas yang bersangkutan. Hilangnya kejujuran, maka hilangnya satu bagian besar dari akhlak yang baik. Hilangnya akhlak yang baik hanya akan membuka jalan, mewadahi, akhlak yang buruk.

Jadi, jika anda mendapati suatu akad yang berani merahasiakan sesuatu kepada entitas yang ada di dalamnya, dan akad itu menunggu persetujuan anda, ada kemungkinan, anda ditunggu untuk masuk ke dalam lingkaran setan yang mana, yang namanya lingkaran, itu tidak ada ujungnya. Pilihan yang bijak untuk anda adalah memadamkannya atau tidak masuk ke dalamnya. Memadamkan akhlak yang buruk tersebut hanya sesederhana meluruskan rahasia menjadi jujur. Tidak masuk ke dalamnya yakni sesederhana tidak berkomitmen atau tidak menjadi suksesor untuk aktifitas akad tersebut.

Dan satu pertanyaan yang bisa membantu anda membedakan aktifitas yang baik dan buruk untuk dijadikan akad yakni, jika baik, mengapa harus ada pihak yang dirahasiakan terhadapnya. “Baik” itu bukan rahasia, kejahatanlah yang mencari-cari sesuatu untuk bersembunyi di baliknya.

Setiap perbuatan, akan ada balasannya. Maka jika aktifitas dari akad itu benar-benar baik, maka kebaikanlah balasannya. Sedang jika sebaliknya maka akibat di akhir selaras dengan perbuatan.

 


Akad yang mengabaikan larangan-larangan syariat Islam.

Islam merupakan kasih sayang Tuhan kepada seluruh alam, jika dilarang tak terlarang, mengabaikan kasih sayang Tuhan, berarti yang anda pinta adalah murka-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *