Kekuatan, energi.
Apa jadinya lampu jika tidak ada listrik? Apa jadinya lilin jika tidak ada api? Apa jadinya manusia jika tidak berdaya memenuhi kebutuhan? Apa jadinya kebatilan dan kezaliman jika tidak ada yang berdaya menegakkan kebenaran dan keadilan?
Semuanya perlu kekuatan.
Bahkan mesin sekalipun yang tidak bernyawa, untuk mengangkat beban yang berat, juga perlu kekuatan.
Jika ditanya, darimana kekuatan itu berasal? Tentu saja dari Tuhan jawabnya. Hanya saja, apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukan, tentu ada sebab teknisnya.
Ada banyak jalan untuk mendapatkan kekuatan. Agar manusia berdaya untuk mencapai apa-apa yang diperlukan maupun yang diingini. Sekurang-kurangnya sebagai berikut.
- Tidur. Tidur dapat menjadi sebab teknis manusia melakukan recovery atau regenerasi sel. Dapat menjadi sebab teknis penyegaran atas kejenuhan jiwa maupun raga.
- Makan. Makan dapat menjadi sebab teknis manusia untuk memperoleh energi.
- Angkat beban atau aktifitas kebugaran. Bergerak atau aktifitas sehari-hari atau mengangkat beban dapat menjaga eksistensi otot atau menjadi salah satu langkah untuk keperluan peningkatan kekuatan otot untuk dapat mengangkat beban yang lebih berat.
- Sabar. Sabar dapat menjadi jalan untuk memperoleh kekuatan/ kecerdasan emosi (Emotional Quotient). Yang mana dengan kesabaran itu, manusia dapat mempertahankan akal sehat. Dengan jalannya akal sehat, manusia dapat berpikir dengan baik. Dengan dapat berpikirnya manusia dengan baik, maka manusia dapat memperoleh kekuatan berupa petunjuk untuk menangani permasalahan.
- Salat dapat merupakan kombinasi antara aktifitas kebugaran fisik dan spiritual. Dari sisi fisik, sekurang kurangnya salat dapat melancarkan peredaran darah ke otak, dapat menjaga eksistensi otot, menyehatkan persendian dan urat-urat. Dari sisi spiritual dapat menjaga koneksi dengan Tuhan, menjaga kesehatan spiritual dan mental jika dilakukan dengan teknik tertentu, dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar jika dilakukan dengan benar.
- Iman. Iman yang benar dapat menjadi bahan bakar serta sebab teknis untuk manusia mengerjakan amal saleh, meninggalkan keburukan.
- Ilmu. Ilmu dapat menjadi bahan bakar mentah untuk manusia bertindak yang baik atau hanya sekadar bertindak yang tidak buruk.
- Paham yang benar. Paham yang benar dapat menjadi bahan bakar matang untuk manusia bertindak yang baik atau hanya sekadar bertindak yang tidak buruk.
- Pertengahan dan tidak berlebihan. Tidak berlebihan dapat menjadi sebab teknis manusia untuk terhindar dari dampak buruk. Makan yang bernutrisi itu baik, namun jika berlebihan menjadi tidak baik. Aktifitas fisik itu baik, namun jika berlebihan menjadi tidak baik. Tidur itu baik, namun tidur yang berlebihan itu menjadi tidak baik. Segala sesuatu yang baik di dunia, jika berlebihan maka menjadi tidak baik di dunia.
- Kejujuran. Kejujuran itu dapat menjadi kekuatan untuk manusia meraih kesudahan yang baik.
Terlepas dari hal di atas, ada juga cara-cara memperoleh kekuatan yang jika mampu lebih bermanfaat ditinggalkan, semisal
- Munafik. Menyembunyikan keburukan atau niat buruk dan menampakkan kebaikan. Seperti bunglon. Munafik menjanjikan manusia kekuatan untuk memperoleh segala keuntungan dari banyak pihak yang secara normatif bermusuhan. Baik itu berupa informasi, harta, kedudukan di masyarakat, dan lainnya.
- Khianat. Berkhianat juga dapat menjanjikan anda kekuatan. Kekuatan untuk merusak maupun mengambil keuntungan atas hal atau orang yang anda khianati. Menyematkan kemudharatan atau keburukan tanpa sepengetahuan orang atau pihak yang anda khianati. Misal, anda mengetahui hal yang baik untuk seseorang adalah anda berkata jujur terkait hal yang anda ketahui. Namun hal itu tidak ada lakukan, dan membiarkan orang yang anda khianati tetap dalam kemudharatan agar anda mendapatkan keuntungan berupa keselamatan sementara.
- Tipu daya. Tipu daya merupakan kekuatan yang menjanjikan anda keuntungan dengan merugikan atau menipu orang yang yang anda lakukan tipu daya. Semisal anda memiliki rival, anda lakukan pencemaran nama baik kepadanya atau anda lakukan fitnah, anda tonjolkan kebaikan anda dan menyembunyikan niat tipu daya anda, lalu anda melakukan rekayasa-rekayasa yang anda perlukan agar benefit itu terlimpah kepada anda dan tidak kepada rival anda. Dengan demikian anda mendapatkan keuntungan sementara untuk anda pertanggung jawabkan kemudian.
- Tajassasu. Mencari-cari aib pihak lain. Lumrahnya ini kaitannya dengan penjegalan, persaingan, khianat, tipu daya. Membuka aib yang sudah Tuhan tutupi untuk keuntungan tertentu. Keuntungan dari tajassasu yakni anda memiliki data untuk menjegal orang atau pihak yang anda kehendaki kehancurannya. Baik itu untuk menonjolkan kebaikan anda, mendapatkan kedudukan yang baik di hati pihak-pihak tertentu, mendapatkan keuntungan materil, dengan menyembunyikan atau melindungi niat buruk yang ada di baliknya, atau hanya sekadar pemuas kedengkian yang berbentuk kesenangan atas kerugian pihak lain dan kesusahan atas kenikmatan orang lain.
- Dusta. Dusta merupakan kekuatan yang menjanjikan anda keuntungan sementara. Misal jika anda pelaku kezaliman. Lalu ada yang bertanya kepada anda terkait siapa pelakunya. Lalu anda menjawab tidak tahu. Maka dusta itu dapat menjadi tempat perlindungan sementara untuk sebuah keselamatan sementara yang pada akhirnya juga akan anda pertanggung jawabkan.
Banyak kekuatan yang sangat efektif untuk sebuah keuntungan sementara, namun tidak baik.
Adapun manusia, diberikan kehendak bebas untuk memilih. Menjadi untung dengan cara apapun atau memilih kesudahan yang baik.
Normal jika manusia menginkan untung dengan cara apapun sekaligus kesudahan yang baik. Karena memang insting makhluk hidup itu untung dan kondisi yang baik.
Namun dalam praktiknya, kesudahan yang baik itu memang mensyaratkan sesuatu yang menyebabkan manusia tidak ada amal buruk untuk diberi ganjaran neraka.
Sedangkan neraka kepada orang-orang musyrik, orang-orang kafir, orang-orang yang tidak memenuhi syarat taubatnya baik kepada Tuhan maupun kepada makhluk, adalah keniscayaan.
Sebab Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa selainnya bagi yang Dia kehendaki. Juga dosa yang dapat diampuni itu, memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku, untuk dapat diampuni.
Soal
Asumsikan anda adalah seorang yang telah khianat kepada seorang muslim, anda munafik kepadanya, anda melakukan tipu daya, anda telah berhasil menjegal orang yang anda bahagia atas kejatuhannya, dan anda telah memperoleh keuntungan duniawi dari hal-hal yang anda lakukan tersebut. Yang anda perlukan hanya sekadar memenuhi syarat tobat dengan langkah yang sesederhana datang ke orang yang anda zalimi, mengakui kesalahan, menegakkan keadilan atas hak-hak orang yang anda zalimi, dan mendapatkan maaf dari orang yang anda zalimi, agar anda tidak ada sesuatu untuk diberi ganjaran baik di pengadilan dunia maupun di pengadilan akhirat atau neraka.
Pertanyaan:
- Apa kekuatan yang anda perlukan untuk merealisasi hal-hal sederhana yang sepele dan remeh-temeh yang anda telah ketahui dan anda perlukan tersebut?
- Bagaimana anda dapat dikaruniakan kekuatan tersebut?