Kekuatan, energi.

Apa jadinya lampu jika tidak ada listrik? Apa jadinya lilin jika tidak ada api? Apa jadinya manusia jika tidak berdaya memenuhi kebutuhan? Apa jadinya kebatilan dan kezaliman jika tidak ada yang berdaya menegakkan kebenaran dan keadilan?

Semuanya perlu kekuatan.

Bahkan mesin sekalipun yang tidak bernyawa, untuk mengangkat beban yang berat, juga perlu kekuatan.


Jika ditanya, darimana kekuatan itu berasal? Tentu saja dari Tuhan jawabnya. Hanya saja, apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukan, tentu ada sebab teknisnya.


Ada banyak jalan untuk mendapatkan kekuatan. Agar manusia berdaya untuk mencapai apa-apa yang diperlukan maupun yang diingini. Sekurang-kurangnya sebagai berikut.


Terlepas dari hal di atas, ada juga cara-cara memperoleh kekuatan yang jika mampu lebih bermanfaat ditinggalkan, semisal

Banyak kekuatan yang sangat efektif untuk sebuah keuntungan sementara, namun tidak baik.

Adapun manusia, diberikan kehendak bebas untuk memilih. Menjadi untung dengan cara apapun atau memilih kesudahan yang baik.

Normal jika manusia menginkan untung dengan cara apapun sekaligus kesudahan yang baik. Karena memang insting makhluk hidup itu untung dan kondisi yang baik.

Namun dalam praktiknya, kesudahan yang baik itu memang mensyaratkan sesuatu yang menyebabkan manusia tidak ada amal buruk untuk diberi ganjaran neraka.

Sedangkan neraka kepada orang-orang musyrik, orang-orang kafir, orang-orang yang tidak memenuhi syarat taubatnya baik kepada Tuhan maupun kepada makhluk, adalah keniscayaan.

Sebab Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa selainnya bagi yang Dia kehendaki. Juga dosa yang dapat diampuni itu, memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku, untuk dapat diampuni.


Soal

Asumsikan anda adalah seorang yang telah khianat kepada seorang muslim, anda munafik kepadanya, anda melakukan tipu daya, anda telah berhasil menjegal orang yang anda bahagia atas kejatuhannya, dan anda telah memperoleh keuntungan duniawi dari hal-hal yang anda lakukan tersebut. Yang anda perlukan hanya sekadar memenuhi syarat tobat dengan langkah yang sesederhana datang ke orang yang anda zalimi, mengakui kesalahan, menegakkan keadilan atas hak-hak orang yang anda zalimi, dan mendapatkan maaf dari orang yang anda zalimi, agar anda tidak ada sesuatu untuk diberi ganjaran baik di pengadilan dunia maupun di pengadilan akhirat atau neraka.

Pertanyaan:

  1. Apa kekuatan yang anda perlukan untuk merealisasi hal-hal sederhana yang sepele dan remeh-temeh yang anda telah ketahui dan anda perlukan tersebut?
  2. Bagaimana anda dapat dikaruniakan kekuatan tersebut?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *