Pada suatu hari minggu, tanggal 29 Mei 2022. Satu kumpulan kerja membangun semacam pondasi bangunan. Yang mana pondasi itu diperkirakan menjadi tempat berpijaknya suatu bangunan.

Ada satu bagian pondasi yang hanya tinggal sedikit untuk menjadi rata atau utuh. Namun ternyata persediaan batu-batu besar pada jam tersebut habis. Batu pesanan baru datang seusai kerja.

Pada saat kehabisan batu besar tersebut, banyak batu-batu kecil berserakan. Wal hasil, beberapa orang dari kelompok kerja tersebut tiba-tiba beralih pekerjaan dari pekerja menjadi pemulung batu kecil. Karena memang batu-batu kecil itu diterima dan memenuhi kriteria untuk menjadi penyusun pondasi.

Maka setelah batu-batu kecil itu terkumpul, pondasi itu menjadi utuh setelah dikerjakan. Dan pengerjaan pondasi untuk sesi dan bagian yang itu, selesai.


Dari cuplikan kisah di atas, bisa kita ambil pelajaran bahwa ternyata amal kecil yang mungkin kita anggap remeh temeh selama ini, kurang begitu berharga.

Kita hanya terfokus kepada amal-amal yang kita anggap besar.

Bilamana di dunia saja, batu-batu kecil yang kurang berharga itu bisa menjadi begitu berharga pada kondisi tertentu, bagaimana dengan amal-amal kecil pada hari kiamat?

Bisa dibayangkan jika batu-batu kecil itu tidak ada dan kelompok kerja kehabisan waktu untuk mengerjakan. Maka bagian pondasi itu tidak dapat benar-benar dipakai. Dan entah ada atau tidak kesempatan kelompok kerja untuk mengerjakan kembali. dan tidak ada pondasi yang cukup untuk dibangun bangunan apapun di atasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *